Selasa, 12 Juni 2012

TEORI-TEORI BELAJAR


TEORI-TEORI BELAJAR

1.      Teori Piaget
Penekanan inti teori Piaget adalah :
a)      Tahap sensori motor (Sensori Motoric Stage)
Dari lahir sampai umur sekitar 2 tahun.
b)      Tahap pra operasi (Pre Operational Stage)
Dari sekitar umur 2 tahun sampai dengan umur 7 tahun.
c)      Tahap operasi konkrit (Concrete Operational Stage)
dari sekitar umur 7 tahun sampai dengan sekitar umur 11 tahun
d)     Tahap operasi formal
Sekitar umur 11 tahun dan seterusnya.

2.      Teori Bruner
Penekanan inti teori Bruner adalah :
a)      Tahap enaktif
Dalam tahap ini, anak secara langsung terlihat dalam memanipulasi (mengotak-atik) objek.
b)      Tahap ikonik
Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan anak berhubungan dengan mental, yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasinya. Anak tidak langsung memanipulasi objek seperti yang dilakukan siswa dalam tahap enaktif.
c)      Tahap simbolik
Dalam tahap ini, anak memanipulasi symbol-simbol atau lambang-lambang objek tertentu. Anak tidak lagi terikat dengan objek-objek pada tahap sebelumnya. Siswa pada tahap ini sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap objek riil.



3.      Teori Gestalt
Penekanan inti teori Gestalt adalah :
a)      Penyajian konsep harus lebih mengutamakan pengertian,
b)      Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan kesiapan intelektual siswa, dan
c)      Mengatur suasana kelas agar siswa siap belajar.
d)     Hubungan bentuk dan latar (figure and gound relationship); yaitu menganggap bahwa setiap bidang pengamatan dapat dibagi dua yaitu figure (bentuk) dan latar belakang. Penampilan suatu obyek seperti ukuran, potongan, warna dan sebagainya membedakan figure dari latar belakang. Bila figure dan latar bersifat samar-samar, maka akan terjadi kekaburan penafsiran antara latar dan figure.
e)      Kedekatan (proxmity); bahwa unsur-unsur yang saling berdekatan (baik waktu maupun ruang) dalam bidang pengamatan akan dipandang sebagai satu bentuk tertentu.
f)       Kesamaan (similarity); bahwa sesuatu yang memiliki kesamaan cenderung akan dipandang sebagai suatu obyek yang saling memiliki.
g)      Arah bersama (common direction); bahwa unsur-unsur bidang pengamatan yang berada dalam arah yang sama cenderung akan dipersepsi sebagi suatu figure atau bentuk tertentu.
h)      Kesederhanaan (simplicity); bahwa orang cenderung menata bidang pengamatannya bentuk yang sederhana, penampilan reguler dan cenderung membentuk keseluruhan yang baik berdasarkan susunan simetris dan keteraturan; dan
i)        Ketertutupan (closure) bahwa orang cenderung akan mengisi kekosongan suatu pola obyek atau pengamatan yang tidak lengkap.



4.      Teori Brownell
Penekanan inti teori Brownell adalah :
a)      Sama dengan teori Gestalt,
b)      Belajar matematika harus merupakan belajar bermakna, dan
c)      Belajar matematika harus merupakan belajar pengertian.

5.      Teori Dienes
Penekanan inti teori Dienes adalah :
a)      Tahap permainan bebas
Pada tahap ini, anak-anak berhadapan dengan unsur-unsur dalam interaksi dengan lingkungan belajarnya atau alam sekitar,
b)      Representasi adalah tahap pengambilan kesamaan sifat dari beberapa situasi yang sejenis,
c)      Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan kemampuan merumuskan representasi dari setiap konsep dengan menggunakan symbol matematika atau melalui perumusan verbal.
d)     Formalisasi merupakan tahap belajar konsep yang terakhir. Dalam tahap ini, anak-anak dituntut untuk mengurutkan sifat-sifat konsep dan kemudian merumuskan sifat-sifat baru dari konsep tersebut.

6.      Teori Van Hiele
Penekanan inti teori Van Hiele adalah :
a)      Tahap pengenalan (visualisasi)
Dalam tahap ini, anak mulai belajar mengenai suatu bentuk geometri secara keseluruhan, namun belum mampu mengetahui adanya sifat-sifat dari bentuk geometri yang dilihatnya itu.
b)      Tahap analisis
Pada tahap ini, anak sudah mulai mengenal sifat-sifat yang dimiliki benda geometri yang diamatinya.


c)      Tahap pengurutan (deduksi informal)
Pada tahap ini, anak sudah mulai mampu melaksanakan penarikan kesimpulan, yang kita kenal dengan sebutan berfikir deduktif, namun kemampuan ini belum berkembang secara penuh.
d)     Tahap deduksi
Dalam tahap ini, anak sudah mampu menarik kesimpulan secara deduktif, yaitu penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menuju hal-hal yang bersifat khusus.
e)      Tahap akurasi
Dalam tahap ini, anak sudah mulai menyadari betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Tahap akurasi merupakan tahap berfikir yang tinggi, rumit, dan kompleks.

7.      Teori Thorndike
Penekanan inti teori Thorndike adalah :
a)      Koneksionisme
Asosiasi antara kesan indrawi dan impuls dengan tindakan sebagai ikatan/kaitan atau koneksi.
b)      Pemilihan dan pengaitan
Bentuk paling dasar dari proses belajar adalah trial-and-error-learning (belajar dengan uji coba).
c)      Insightful
Belajar adalah bukan langsung ke pengertian mendalam.
d)     Belajar tidak dimediasi oleh ide
Belajar adalah bersifat langsung dan tidak dimediasi oleh pemikiran dan penalaran.
e)      Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek yang memuaskan, maka hubungan Stimulus - Respons akan semakin kuat. Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons, maka semakin lemah pula hubungan yang terjadi antara Stimulus- Respons.
f)       Law of Readiness; artinya bahwa kesiapan mengacu pada asumsi bahwa kepuasan organisme itu berasal dari pemdayagunaan satuan pengantar (conduction unit), dimana unit-unit ini menimbulkan kecenderungan yang mendorong organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
g)      Law of Exercise; artinya bahwa hubungan antara Stimulus dengan Respons akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan semakin berkurang apabila jarang atau tidak dilatih.

8.      Teori Skinner
Penekanan inti teori Skinner adalah :
a)      Perilaku responden dan operan
Skinner membedakan dua jenis perilaku, yaitu respondent behavior (perilaku responden) yang ditimbulkan oleh suatu stimulus yang dikenali, dan operant behavior (perilaku operan) yang tidak diakibatkan oleh stimulus yang dikenali tetapi dilakukan sendiri oleh organisme.
b)      Pengkondisian tipe S dan tipe R
Ada dua jenis pengkondisian, yaitu pengkondisian tipe S yang juga dinamakan respondent conditioning (pengkondisian responden) dan identik dengan pengkondisian klasik. Tipe kondisi yang menyangkut perilaku operan dinamakan tipe R karena penekanannya adalah pada respon.
c)      Prinsip pengkondisian operan
Ada dua prinsip umum dalam pengkondisian Tipe R : (1) setiap respon yang diikuti dengan stimulus yang menguatkan cenderung akan diulang; (2) stimulus yang menguatkan adalah segala sesuatu yang memperbesar rata-rata terjadinya respon operan.
d)     Kotak Skinner
Sebagian besar percobaan binatang Skinner awal dilakukan dalam ruang tes kecil yang kemudian terkenal sebagai Skinner Box (kotak Skinner).


e)      Pencatatan kumulatif
Skinner menggunakan cumulative recording (pencatatan kumulatif) untuk mencatat perilaku hewan dalam kotak Skinner.
f)       Pengkondisian respons penekanan-tuas
Biasanya, pengkondisian respon penekanan tuas menggunakan langkah-langkah, antara lain: deprivasi, magazine training, dan penekanan tuas.
g)      Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.
h)      Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui proses conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.

9.      Teori Ausubel
Penekanan inti teori Ausubel adalah :
a)      Belajar bermakna
b)      Pentingnya pengulangan sebelum belajar
c)      Belajar menemukan dengan belajar menerima

10.  Teori Gagne
Penekanan inti teori Gagne adalah :
a)      Belajar matematika ada dua objek, yaitu objek langsung dan objek tak langsung.
b)      Fakta adalah objek matematika yang tinggal menerimanya, seperti lambang bilangan, sudut, dan notasi-notasi matematika lainnya.
c)      Ada delapan tipe belajar, yaitu belajar isyarat, stimulus respon, rangkaian gerak, rangkaian verbal, membedakan, pembentukan konsep, pembentukan aturan, dan pemecahan masalah.
d)     Belajar isyarat adalah belajar yang tingkatnya paling rendah, karena tidak ada niat atau spontanitas.


11.  Teori Pavlov
Penekanan inti teori Pavlov adalah :
a)      Konsep pembiasan agar siswa belajar dengan baik
b)      Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat.
c)      Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya akan menurun.

12.  Teori Belajar Bolles
Penekanan inti teori Bolles adalah :
a)      Expektasi ( pengharapan )
b)      Predisposisi bawaan
c)      Motivasi membatasi Fleksibilitas respon
d)     Argumen tempat

13.  Teori Belajar Behaviorisme
Penekanan inti teori belajar behaviorisme adalah :
a)      Menurut teori behaviorisme bahwa belajar terjadi bila perubahan dalam bentuk tingkah laku dapat diamati, bila kebiasaan berperilaku terbentuk karena pengaruh sesuatu atau karena pengaruh peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar. Teori behaviorisme berpandangan bahwa belajar terjadi melalui operant conditioning.





14.  Teori Belajar Humanisme
Penekanan inti teori belajar humanisme adalah :
a)      Menurut teori belajar humanisme bahwa motivasi belajar harus bersumber pada diri peserta didik (Morris, 1982).
b)      Rogers (Morris, 1982) membedakan dua ciri belajar, yaitu (1) belajar yang bermakna dan (2) belajar yang tidak bermakna.
c)      Teori belajar humanisme mengemukakan beberapa prinsip belajar yang penting, yaitu:
·         manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar, memiliki rasa ingin tahu alamiah terhadap dunianya, dan keinginan yang mendalam untuk mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru,
·         belajar akan lebih cepat lebih bermaka bila akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari relevan dengan kebutuhan siswa,
·         belajar dapat ditingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar,
·         belajar secara partisipatif jauh lebih efektif daripada belajar secara pasif dan orang belajar lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri sendiri,
·         belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi, pikiran maupun perasaan akan lebih baik dan tahan lama, dan
·         kebebasan, kreativitas, dan kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingkatkan dengan evaluasi diri sendiri dan evaluasi dari orang lain tidak begitu penting.

15.  Teori Belajar Sosial
Penekanan inti teori belajar sosial adalah :
a)      Pemodelan (Modelling)
Menurut teori belajar sosial tentang modeling, yaitu bahwa peserta didik atau individu melakukan aktivitas belajar dengan cara meniru perilaku orang lain, dan pengalaman vicarious, yaitu belajar dari kegagalan dan keberhasilan orang lain.

b)      Fase Belajar.
Ada empat fase belajar dari model, yaitu fase perhatian, fase retensi, fase reproduksi, fase motivasi lalu muncul dalam bentuk penampilan.

16.  Teori Guthrie
Penekanan inti teori Guthrie adalah :
a)      Hukum kontiguitas (keterdekatan), sebagai salah satu hukum yang dikemukakan oleh Aristoteles, yang dinyatakan bahwa “kombinasi dari stimulus yang disertai oleh suatu gerakan atau movement tersebut”.
b)      Belajar satu Percobaan
c)      Prinsip kebaruan
d)     Stimuli yang dihasilkan oleh gerakan
e)      Sifat penguatan

17.  Teori Estes
Penekanan inti dari teori Estes adalah
a)      Generalisasi
b)      Pelenyapan
c)      Pemulihan spontan
d)     Percocokan probabilitas

18.  Teori Tolman
         Penekanan inti dari teori Tolman adalah
a)      Konfirmasi versus penguatan
b)      Belajar versus Performan
c)      Belajar Laten
d)     Belajar ruang versus belajar Respon




19.  Teori Hebb
Penekanan inti dari teori Hebb adalah:
a)      Lingkungan terbatas
b)      Lingkungan yang kaya
c)      Kumpulan sel
d)     Sekuensi fase
e)      Deprivasi sensoris

20.  Teori Belajar Richard R. Skemp
Skemp dikenal sebagai ahli teori belajar yang membedakan  dua macam pemahaman, yaitu  pemahaman relasional (relational understanding) dan pemahaman instrumental (instrumental understanding). Menurut skemp  pemahaman rasional  dapat diartikan sebagai pemahaman yang memahami dua hal secara bersama-sama, yaitu apa dan mengapanya. Selanjutnya Skemp menginginkan  proses pembelajaran yang terjadi di kelas adalah suatu pembelajaran  yang mengarah pada adanya pemahaman relasional. Artinya siswa harus memiliki pengetahuan di dalam benaknya  yang menjadi dasar  mengapa  ia melakukan  hal seperti itu.

21.  Teori Vigotsky
Vigotsky berpendapat bahwa  interaksi sosial yaitu interaksi individu tersebut dengan orang lain, merupakan factor yang terpenting yang mendorong atau memicu perkembangan kognitif seseorang. Vigotsky berpendapat pula bahwa proses belajar akan terjadi secara efektif dan efisien  apabila anak belajar secara kooperatif dengan anak-anak lain dalam suasana lingkungan yang  mendukung, dalam bimbingan  atau pendamping seseorang yang lebih mampu atau lebih dewasa, misalnya guru.
Menurut Vigotsky setiap anak mempunyai apa yang disebut masa perkembangan proksimal (Zone of proksimal development), yang oleh Vigotsky didefinisikan sebagai  jarak atau selisih antara tingkat perkembangan  si anak yang aktual dengan tingkat perkembangan potensial yang lebih tinggi, yang biasa dicapai  oleh si anak,  jika ia mendapat bimbingan (bantuan) dari sesorang yang lebih dewasa atau lebih kompeten. Dengan kata lain zona perkembangan proksimal adalah selisih antara apa yang bisa dilakukan  seorang anak  secara independen dengan apa yang bisa dicapai oleh anak tersebut jika ia mendapat bantuan sesorang yang lebih kompeten.
Berdasarkan uraian  di atas  maka inti  dari  teori  Vygotsky  tersebut  adalah
1)      Zone perkembangan di mana anak tidak mampu melakukan suatu kegiatan belajar tanpa bantuan namun dapat melakukannya secara baik di bawah bimbingan orang dewasa.
2)      Membedakan secara fundamental antara kegiatan berbasis stimulus-respons, alat dan bahasa.
3)      Ada perbedaan antara konsep dan bahasa ketika seseorang masih belia, tetapi sejalan dengan perjalanan waktu, keduanya akan menyatu. Bahasa mengekspresikan konsep, dan konsep digunakan dalam bahasa.

22.  Teori Belajar John Dewey
1)      Metode reflektif didalam memecahkan masalah, yaitu suatu proses berfikir aktif, hati-hati, yang dilandasi proses berfikir kearh kesimpulan-kesimpulan.
2)      Penggunaan langkah-langkah seperti siswa mengenali masalah, menganalisa, menentukan masalah, mengumpulkan berbagai kemungkinan untuk pemecahan masalah, menimbang kemungkinan jawaban, mempraktekkan kemungkinan pemecahan masalah.
3)      Pentingnya memberikan pengalaman dalam berfikir sehingga bertindak secara benar, pengalaman itu mempengaruhi budi pekerti.




23.  Teori Behaviorisme Menurut Albert Bandura
Menurut Bandura, proses mengamati dan meniru perilaku sikap orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar. Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal-balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan. Kondisi lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola belajar sosial ini. Misalnya seseorang yang hidup dan dibesarkan di lingkungan judi, maka dia cenderung menyenangi judi, atau setidaknya menganggap bahwa judi itu tidak jelek.
Tingkat tertinggi belajar dari pengamatan diperoleh dengan cara mengorganisasikan sejak awal dan mengulangi perilaku secara simbolik kemudian melakukannya. Proses mengingat akan lebih baik dengan cara mengkodekan perilaku yang ditiru kedalam kata-kata, tanda atau gambar daripada hanya observasi sederhana (hanya melihat saja).
Individu lebih menyukai perilaku yang ditiru jika sesuai dengan nilai yang dimilikinya. Individu akan menyukai perilaku yang ditiru jika model atau panutan tersebut disukai dan dihargai serta perilakunya mempunyai nilai yang bermanfaat.
     Teori Behaviorisme  Menurut  Albert Bandura  yang dikenal dengan Social Learning   pada intinya   :
1)      Bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation).
2)      Penyajian contoh perilaku (modeling).
3)      Teori ini juga masih memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana  yang perlu dilakukan.
4)      Attention (memperhatikan), retention (mengingat), reproduction  mereproduksi), dan motivation (dorongan).
5)      Generalisasi  imitasi. Teori ini menyatakan bahwa orang akan meniru perilaku orang lain jika situasinya sama dengan ketika peristiwa yang ditirunya diperkuat di masa lalu.
24.  Teori Humanistik menurut Arthur Combs (1912-1999)
1)        Arti tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu. Sehingga yang penting ialah bagaimana membawa si siswa untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan menghubungkannya dengan kehidupannya.
2)        Guru harus memahami perilaku siswa dengan mencoba memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya.
3)        Guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang ada.

25.  Teori Humanistik Menurut Abraham Maslow
1)      Manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan).
2)      Manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
3)      Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri).

26.  Teori Humanistik Menurut Carl Rogers
1)  Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
2)  Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa
3)  Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
4)  Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.



27.  Teori Belajar Noam Chomsky dalam Belajar Bahasa
1)      Untuk memahami perilaku verbal manusia seperti aspek-aspek kreatif dari penggunaan dan pengembangan bahasa, seseorang harus pertama-tama menerima postulat (dalil) adanya genetika yang membawa kemampuan linguistik.
2)      Kapasitas manusia untuk belajar bahasa adalah bawaan. Ia memiliki teori bahwa otak manusia memiliki “hardware” untuk bahasa sebagai hasil dari evolusi
3)      Cara kerja dan perkembangan struktur internal bawaan untuk sintaksis yang mampu secara kreatif mengorganisasi, menyatukan, menyesuaikan, dan mengkombinasikan kata-kata dan frase-frase menjadi tutur yang dapat dipahami.

28.  Teori Belajar Guilfoard
1)      Kecerdasan dalam Belajar
Teori Guilford banyak membicarakan mengenai struktur intelejensi/kecerdasan seseorang yang banyak mengarah pada kretivitas seseorang. Guilford menerangkan tentang Kecerdasan yang di diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menjawab melalui situasi sekarang untuk semua peristiwa masa lalu dan mengantisipasi masa yang akan datang. Dalam konteks ini maka yang namanya belajar adalah termasuk berpikir, atau berupaya berpikir untuk menjawab segala masalah yang dihadapi .
2)      Berpikir Kreatif
Peningkatan self regulated learning dapat dilakukan dengan cara menguatkan kemampuan berpikir kreatif. Sebab, elemen-elemen dalam berpikir kreatif dapat menjadi landasan bagi terwujudnya self regulated learning. Berpikir kreatif adalah berpikir lintas bidang, berpikir bisosiatif, berpikir lateral, berpikir divergen. Berpikir kreatif ditandai dengan karakteristik berpikir yang fluency, flexibility, originality, elaboration, redifinition, novelty (Guilford, 1973) Di samping itu, berpikir kreatif juga menuntut adanya pengikatan diri terhadap tugas (task commitment) yang tinggi. Artinya, kreativitas menuntut disiplin yang tinggi dan konsisten terhadap bidang tugas.
3)  Kreativitas
Kreativitas, menurut Guilford (1967), dapat dinilai dari ciri-ciri aptitude seperti kelancaran, fleksibilitas dan orisinalitas, maupun ciri-ciri non-aptitude, antara lain temperamen, motivasi, serta komitmen menyelesaikan tugas. Hidup berarti menghadapi masalah, dan memecahkan masalah berarti tumbuh berkembang secara intelektual  (J.P. Guilford).

29.  Teori Medan
Teori  Medan dikembangkan oleh Kurt Lewin.  Sama  seperti teori Gestalt, teori  medan menganggap bahwa belajar adalah proses pemecahan masalah. Beberapa hal yang berkaitan dengan pemecahan masalah menurut Lewin dalam belajar adalah :
a)      Belajar adalah perubahan struktur kognitif. Setiap orang akan dapat memecahkan masalah  jika bisa mengubah struktur kognitif.
b)      Pentingnya motivasi. Motivasi adalah faktor yang dapat mendorong setiap individu untuk berperilaku. Motivasi muncul karena adanya daya tarik tertentu. Di samping itu motivasi juga bisa muncul karena pengalaman yang menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar